“Karena tubuhmu milikku...”
Young Ho melepas kacamata Joo Eun lalu
“Kamu tidak bisa mengatakan TIDAK” lanjut Young Ho kemudian mencium Joo Eun.
Setelah ciuman, Young Ho memakaikan kacamata Joo Eun, Joo Eun masih tertegun, Joo Eun kemudian menyuruh Young Ho melepaskan jaketnya,
”Sebaiknya kamu lepas sekarang sebelum aku marah” ucap Joo Eun
“Kau tak mau berbuat yang aneh-aneh kan?” tanya Young Ho
Joo Eun mengeraskan suaranya sampai-sampai Young Ho
terkejut. Sepanjang perjalanan Young Ho tersenyum senyum sedangkan Joo Eun
menutupi dirinya dengan jaket Young Ho, sampai dirumah pun Joo Eun langsung
masuk ke kamarnya setelah mengucapkan selamat malam dan tak lama Joo Eun
meletakkan jaket Young Ho yang telah dilipatnya di depan pintu kamarnya.
Young Ho mengambil jaketnya dan mengucapkan selamat malam
untuk Joo Eun. Joo Eun rupanya masih dibalik pintu, ia masih tertegun
memikirkan kissing tadi.
Kini ia berbaring memegangi jantungnya yang berdetak semakin
kencang, ia searching mencari apa saja gejala hipotiroidisme diantaranya
penurunan denyut jantung, tapi kenapa jantungnya berdenyut semakin cepat??
Ia menoleh dan ada Young Ho berbaring disampingnya, Young Ho
melepas kacamatanya dan akan menciumnya, moncong Joo Eun kedepan, siap menerima
kissnya lagi tapi diganggu suara perut Joo Eun. Ketika Joo Eun akan
melanjutkan, Young Ho hilang.
Ia menoleh kesampingnya dan terlihatlah Young Ho yang
tersenyum, Joo Eun kembali bersiap menerima kissnya lagi (memoncongkan
mulutnya) namun Young Ho menyuruhnya sit up 50 kali, up!!
“... 49” Joo Eun terbangun, semua hanyalah mimpi. Wkwkwkwk,
ngaruh kali ya kiss yang semalam??? Wkwkwk.
Ji Woong berteriak menyuruh ma’amnya bangun, Joo Eun pun
beranjak, ia bahkan berbedakan dan menyemprotkan parfum (lha mbak e, padahal
kan baru bangun??? Wkwkwk).
Joo Eun keluar kamar dan Young Ho telah menunggunya.
“Terima kasih atas hadiahmu semalam, sekarang giliranku
memberikan hadiah” ucap Young Ho.
Joo Eun membayangkan yang tidak-tidak, ia membayangkan
sesuatu yang manis ataukah mungkin kiss, Young Ho mengeluarkan benda yang
disembunyikannya, TIMBANGAN!!! Wkwkwkwk, pagi-pagi mbak e udah disuruh nimbang
hahahaha....
Young Ho juga mencium bau parfum dari Joo Eun, Joo Eun yang
terlanjur kesal berkata ia juga tak tahu kenapa dia pakai parfum sepagi gitu.
Wkwkwk
Joo Eun binggung harus makan obat dulu atau nimbang dulu,
Young Ho menariknya langsung keatas timbangan dan terkejut melihat angka yang
tertera disana.
Joo Eun langsung disuruh lari treadmil, ia mengeluh
bagaimana ada manusia sekejam ini, Young Ho jembali bertanya bagaimana berat
Joo Eun bisa bertambah 1,8kg dalam satu hari (ya iya lah mass, udah makan fast
food + minum kopi manisss sangat dua kali, wkwkwk).
Joo Eun menghentikan treadmilnya, masih dengan ngos-ngosan
dia berkata orang lain berpendapat kalau dia diet terus nantinya akan mati
“Kau tidakkan mati” ucap Young Ho
Young Ho melanjutkan apa Joo Eun menggangap tubuhnya barang
sekali pakai yang hanya dipakai sekali langsung dibuang, bukankah lebih baik
menjaga tubuhnya yang digunakan seumur hidup agar selalu dalam kondisi fit.
“Kita juga tak mungkin bisa hidup bersama selamanya, kan?
Sikapmu seperti kau mau saja” ucap Joo Eun
“Siapa yang akan tahu” jawab Young Ho dan memerintahkan
untuk tidak menggunakan bahasa banmal (informal) padanya.
Tambahlah kesal Joo Eun, ia menjalankan kembali treadmilnya
namun ia memencetnya terlalu cepat sehingga ia hampir terjatuh jika tak ada
Young Ho yang menangkapnya.
“Jadi ini yang namanya BACK HUNG yang terkenal itu?” tanya
Young Ho wkwkwkwk
Joo Eun sampai dikantornya dan Hyun Jung mengabarinya bahwa
wakil presdir (Soo Jin) sedang dalam masalah.
Ternyata ibu korban (putrinya dihina dan dianiaya oleh putri
Munghoon Elektrik) marah-marah pada Soo Jin. Ia tak menginginkan uang
kompensasi yang diberikan Soo Jin, ia ingin permintaan maaf dari putri Munghoon.
Ibunya semakin emosi namun Soo Jin hanya duduk diam mematung tanpa mengeluarkan
sepatah katapun.
Tak tahan lagi, Joo Eun masuk dan melerai ibu korban, ia
memperkenalkan dirinya sebagai pengacara dan menyarankan untuk berbicara
bersamanya diluar karena ibu bisa mendapat masalah jika dia terus membuat
keributan disana.
Joo Eun kan ibu korban sekarang di cafe, ibu membicarakan
bagaimana putrinya dianiaya sampai pada memar diwajah anaknya, dia bahkan belum
menikah tapi sudah disiksa begitu
“Aku tahu, orang kaya bisa melakukan apa saja. Dan anakku
hanya seorang karywan biasa. Aku memang tak peduli dengan makian mereka atau
terkucilkan, Tapi...”
Joo Eun menyuruh ibu untuk tenang dulu, Joo Eun mengerti
perasaan ibu, ibu melanjutkan yang dilakukan mereka memberikan uang kompensasi
dan sekotak obat herbal, itupun melalui Soo Jin.
Memang uangnya sangat banyak yang tak mungkin bisa didapat
ibu korban dalam waktu singkat tapi setidaknya mereka harus meminta maaf,
keluarga korban hanya menginginkan itu, ibu korban menangis tersedu-sedu.
Joo Eun terdiam, dan kemudian menyarankan ibu menerima
tawaran mereka. Joo Eun menyuruh ibu memanfaatkannya, memperpanjang kasus
tersebut, dengan demikian mereka akan merasa dirugikan dan akan meminta maaf
dan uang kompensasi pun akan meningkat.
“Orang seperti mereka tidak akan berubah. Anda tidak boleh
takut dan harus berani” ucap Joo Eun meyakinkan.
Ibu korban bertanya apa cara itu akan berhasil, “jika kita
percaya semua akan baik-baik saja” ucap Joo Eun
Joo Eun meminta maaf karena menyarankan ibu berbuat begitu tapi
saat ini itulah pilihan yang terbaik untuk keluarga korban. Ibu berterima kasih
karena Joo Eun sudah mau meminta maaf.
Joo Eun dalam perjalanannya kembali ke kantor, ia mengigat
kejadian serupa dialaminya.
Flashback:
Ayah Joo Eun meninggal karena kecelakaan sewaktu kerja, tapi
orang perusahaan hanya ngasih uang kompensasi bahkan menyalahkan ayah Joo Eun
yang tidak hati-hati. Ibu marah, ia berteriak tak menginginkan uang itu.
Pengacara mengatakan perusahaan tidak bersalah dan menyarankan ibu untuk menerima
kompensasinya saja.
Joo Eun memeluk adiknya, sedih melihat perlakuan perusahaan
pada keluarga mereka.
Flashback end.
Joo Eun menelepon ibunya yang sedang sibuk menyiapkan
pembukaan restoran baru adiknya, Joo Eun mengabarkan ia akan datang ke
pembukaan toko dan bertanya kapan, akhir pekan.
Setelah telepon ditutup, ibu memberitahu Jae Hyuk
penyelenggaraannya ditunda sampai akhir pekan saja, karena kakaknya tak
mempunyai waktu luang selain akhir pekan. (Wkwkwk jadi tadi rencana awalnya
toko bakalan dibuka besoknya atau lusanya, tapi gara-gara Joo Eun bilang akan
datang jadi ditunda.. Wkwkwkwk)
Joo Eun dikantor Soo Jin sekarang, ia mengigatkan mereka
pernah berjaji akan menjadi pengacara yang baik, Soo Jin dengan ketus
mengatakan ia tak ingin naik mesin waktu juga siapapun yang melakukannya tak
akan mengubah apapun.
Karena Joo Eun telah berbicara dengan keluarga korban, maka
kasus ini pun dilemparkan pada Joo Eun. Soo Jin mengeluarkan amplop, ia berkata
dia akan meminta maaf dan uang tersebut pasti sudah cukup.
Joo Eun heran melihat Soo Jin, apakah ia benar-benar takkan
meminta maaf, Joo Eun bisa menerima fakta bahwa Soo Jin merebut Woo Shik
darinya, tapi..
“Hal itu adalah masalah pribadi, jadi tolong jaga sikapmu.
Dan kita fokus saja pada masalah pekerjaan.” potong Soo Jin.
Soo Jin menanbahkan ia tak merebut Woo Shik, melainkan atas
kemauan Woo Shik sendiri. Soo Jin meledek apakah Joo Eun kesal bahwa ia telah
menjadi orang yang tak dicintai, segala sesuatu yang Joo Eun miliki bisa saja
menjadi milik orang, inilah yang disebut “Pasang Surut dalam Kehidupan”.
“Tapi sepertinya sikapmulah yang paling berubah disini.
Kenapa kau bisa berubah seekstrim ini?” balas Joo Eun
Soo Jin berpendapat dunia ini sederhana, hanya ada pilihan
apa kau dicintai atau tidak, Joo Eun kembali membalasnya seharusnya Soo Jin
bilang kau mencintai seseorang atau tidak.
“Bukannya kau bilang kau tak mau ikut mesin waktu denganku?
Jadi mengapa kau membahasnya sekarang?” tanya Joo Eun
Joo Eun kemudian keluar dari ruangan meninggalkan Soo Jin yang
masih terdiam.
(P.S: Disini yang dimaksudkan mesin waktu itu mungkin masa
lalu, sewaktu Joo Eun masih cantik dan Soo Jin masih gemuk)
Nenek sembahyang di kuil (ia mendoakan Seo Ji Yeon, anaknya
juga ibu Young Ho), Young Ho datang ikut bersembahyang disamping neneknya.
Young Ho membantu neneknya menuruni tangga, nenek tak
berkata apa-apa. Young Ho memeluk lembut neneknya, bertanya apakah neneknya
masih marah padanya.
Tangis nenek pecah, ia memukul-mukul Young Ho bahwa dia
sangat khawatir. Manager Min yang melihat mereka dari kejauhan pun terharu.
Young Ho berkata ia tak suka bau rumah sakit, nenek
mengetahuinya dengan sangat baik. Young Ho telah kehilangan ibunya sejak kecil,
menjalani operasi dan terapi fisik dan harus menginap lama di rumah sakit jadii..
Nenek mengelus tangan Young Ho mengungkapkan
kekhawatirannya, ibunya telah pergi dan nenek sebentar lagi akan menyusul
“Anakku, ini permintaan terakhirku..” ucap nenek menyuruh
Young Ho mewarisi Gahong.
Young Ho mengatakan dirinya akan membangun pusat pelayanan
kanker dan terapi fisik dan bergurau mungkin ia bisa menghancurkan Gahong yang
dibangun susah payah oleh ibu dan neneknya. (Young Ho menyetujui akan mewarisi
Gahong).
Young Ho meminta nenek untuk tidak sering-sering datng ke
kuil, akan merusak sendi neneknya (dengan berlutut terus). Sekali lagi tangis
nenek pecah, ia terharu meminta maaf dan berterima kasih pada Young Ho.
Young Ho berjalan santai dan manager Min mengikutinya (dengan mobil) dengan
pelan dibelakangnya. Ia melihat bayangan masa kecilnya berjalan didepannya
dengan terincang-pincang.
Joon Sung berlatih dengan keras dan tiba-tiba suara seorang
wanita berteriak memanggilnya Snake-ssi!!. Dia adalah Jang Yi Jin (artis PD
selangitt), managernya kewalahan mengurusi petarung lain yang akan memotretnya.
Joon Sung membuka baju luarnya dan melemparkannya pada Yi
Jin untuk menutupi paha seksinya, namun Yi Jin meletakkannya ke tempat lain.
Rupanya Yi Jin kesana menanyakan kenapa ia lagi-lagi ditolak Joon Sung, karena
Joon Sung tak mempunyai waktu syuting iklan.
Yi Jin bertanya apa telah terjadi sesuatu, Joon Sung
menjawab hubungan mereka tak seakrab sampai membicarakan masalah masing-masing.
Mata Yi Jin memerah, Joon Sung bilang ia hanya akan menerima
tawaran iklan untuk poster saja dan meminta maaf
Ribet download drama korea?? Pesan flashdisk kami, bisa muat 4 hingga 8 drama korea, pilih sendiri lagi..
Untuk info dan pemesanan, sms ke
0821 6993 4345
atau
“Apa lagi yang bisa kulakukan? Untuk apa jadi champion jika
kau hanya pria yang kejam!” teriak Yi Jin.
Joon Sung jadi binggung, apakah telah terjadi sesuatu,
tiba-tiba Yi Jin bersandar di dada Joon Sung, menangis. Harga dirinya rusak, ia
bertanya bagaimana caranya supaya ia bisa dekat dengannya.
“Aku ini fansmu dasar bodoh!!” lagi-lagi Yi Jin berteriak
sambil memukul Joon Sung
Joon Sung semakin binggung dibuatnya. Wkwkwkwk
Joon Sung sedang menganti baju dan masuklah uri Ji Woong. Ji
Woong mengolok-olok Joon Sung dengan memperagakan aksi bersandarnya Yi Jin tadi
di dada Joon Sung + memukulnya juga loh.. wkwkwkwk
Ketiganya sampai dirumah, tiba-tiba Joo Eun berlari membawa
tasnya menyuruh mereka menyingkir darinya. Ketiganya langsung menutup hidung
masing-masing mencium aroma tas Joo Eun tadi.
Ji Woong bertanya kenapa tas ma’amnya bau sekali, karena ada
jeruk yang membusuk tepatnya setahun lalu, Ji Woong dan Joon Sung yang tak
tahan langsung melarikan diri tinggallah Young Ho disana.
Young Ho bertanya kenapa Joo Eun mencuci tas kulitnya dengan
air, apakah tas itu branded sehingga Joo Eun tak rela membuangnya? Joo Eun
mengatakan itu adalah tas yang dipakainya saat ia memenangkan sidang pertamanya
dan menggunakan tas itu dalam sidang besar.
Pandangan Joo Eun dan Young Ho mengarah pada kursi message
dan teringatlah kejadian kursi massage kemarin. Young Ho kemudian berdiri
“Mungkin dengan bau ini kau bisa memenangkan semuanya.
Senjata yang sangat berbahaya” ejek Young Ho yang kemudian kabur dari tkp.
Wkwkwkwk
Joo Eun dikamar masih berjuang membersihkan tasnya itu dan
ia memikirkan kissnya dengan Young Ho didepan cafe. Ia mulai mengomel
setidaknya Young Ho harus menjelaskannya, ia kesal dirinya digantung tanpa ada
kejelasan dari Young Ho. Wkwkwkwk
Terdengar Ji Woong yang menyuruh Joo Eun keluar, Ji Woong
sedang ikut menari menirukan gerakan di TV, ia juga mengajak Joo Eun menari
bersama.
Joo Eun melihat TV dan tahu bahwa itu tarian “Macarena”
sewaktu ia kecil dan mulai mengikuti irama, Ji Woong tak tahu “Macarena”, Young
Ho menyela hanya nenek nenek saja yang tahu dan ia akan keluar mencari udara
segar gara-gara bau tas Joo Eun tadi (Hayo hayo tebak deh dia mau kemana????
Wkwkwk)
Ditinggal berdua saja, Ji Woong-Joo Eun menari dengan
hebohnya mengikuti irama gerakan TV. Wkwkwk bener heboh deh..
Saat diperjalanan, Young Ho tak sengaja melihat kopi yang
semalam ditinggalkan Joo Eun untuknya (wah wah mas, kok mobilnya gak dibersihin
sihh??) ia mengambilnya dan sempat tersenyum mengingat kejadian semalam dan
kembali melajukan mobilnya.
Young Ho kembali berada ditepi danau, merenungkan permintaan
neneknya tadi pagi, manager Min menelepon bertanya dimana Young Ho, Taman
Getsemani, manager bertanya apakah Young Ho akan menerima jabatannya sekarang
“aku takkan lari lagi karena pada akhirnya aku harus
menerimanya. Jadi, tolong atur semuanya.” Jawab Young Ho
Joo Eun dikamarnya masih berolahraga. Ia teringat kelanjutan
latihan pagi tadi, Young Ho menyuruhnya squat namun Joo Eun merasa seperti akan
mati, Young HO memeriksa nadinya dan berkata ia akan baik-baik saja (kejam nih
couch)
Joo Eun bertanya tanya dalam hatinya apakah semalam hanya
mimpi, dia menciumnya tapi kenapa sekarang latihannya menjadi intensif sekali
(itu ciri khas mas Young Ho, mbak. Wkwkwkwk)
Young Ho meletakkan tangannya ke pundak Joo Eun bertanya Joo
Eun tak berpikiran yang aneh-aneh kan, Joo Eun malah menuduh Young Ho lah yang
berpikiran aneh-aneh
Young Ho mengajari Joo Eun posisi yang bermanfaat untuk
menyembuhkan tiroidnya dan menyuruhnya sering-sering latihan posisi tersebut,
memang sangat sederhana tapi juga bermanfaat dan mereka sekarang akan fokus
pada lemak di perutnya Joo Eun.
Young Ho pulang membawa sesuatu, awalnya ia ingin
mengantungkannya di knop pintu Joo Eun namun Joo Eun tiva-tiba membuka pintunya
mengagetkan dirinya sendiri.
“Kupikir ada pencuri atau semacamnya” ucap Joo Eun
“Emangnya ada pencuri yang mau memberi korbannya sesuatu?”
tanya Young Ho
Joo Eun bertanya apa itu, tas, Young Ho tak suka mencium ada
tas bau dirumahnya (Alasan boss.. Ckckck). Young Ho bergerak mendekati Joo Eun
hendak menutup pintu kamar Joo Eun, masih ada bau tas, Joo Eun melotot terkejut
(jantung Joo Eun berdetak kencang tuhh). Joo Eun gugup bertanya apa itu.
“Kau punya hobi mengatakan SELAMATKAN AKU, dan kau juga
punya hobi bertanya padahal kau sudah tahu jawabannya?” tanya Young Ho
Young Ho menyodorkan tasnya pada Joo Eun,
“Ini adalah tas, dan yang kemarin kita lakukan adalah kiss”
ucap Young Ho terang-terangan
“Yang kita lakukan kemarin hanyalah gaya menyapa ala
Amerika” dalih Joo Eun
Young Ho menyangkal tak mungkin menyapa kok sedekat gitu,
Joo Eun mengigatkan Young Ho masih mempunyai Anna Sue, tapi Young Ho mengatakan
ia hanya sebatas berteman dengan Anna Sue, Joo Eun meledek teman dekat hingga
bisa kiss kan
“Bukankah semalam sudah sangat jelas? Aku harus bagaimana? Apakah
aku perlu mengulanginya lagi?” ledek Young Ho mendekatkan wajahnya ke Joo Eun
Joo Eun gelagaban, takut dilihat Joon Sung Ji Woong. Young
Ho bertanya mau kemana Joo Eun ia kan gak boleh lagi makan malam-malam, Joo Eun
hendak mengambil si bajingan (boneka heavy-bagnya), si bajingan tak suka
dingin. Wkwkwkwk nama bonekanya agakk apaa getuu. Hahahaha
Ada sesuatu yang ingin Young Ho katakan, tapi ia tak tahu
bagaimana menjelaskannya, Joo Eun menyarakan untuk menjelaskannya besok saja
kan Young Ho masih mempunyai banyak waktu.
Young Ho kemudian mengelus pipi Joo Eun mengucapkan selamat
malam, Daegu Venus, kemudian pergi.
Pagi tiba, Joon Sung-Ji Woong yang sedang sarapan
bersiap-siap melihat Joo Eun datang, itu bukan tas baunya lagi, ia menggunakan
tas yang Young Ho beli semalam. Menyadari tas yang digunakan Joo Eun baru,maka
Joon Sung pun melanjutkan sarapannya.
Joo Eun khawatir Joon Sung semakin terlihat kurus saja, mau
bagaimana lagi beginilah cara dia hidup. (Joon Sung makin ganteng lohh..
wkwkwkwk). Joo Eun kemudian menanyakan Young Ho, Ji Woong berkata Young Ho akan
sarapan nanti saja gara-gara ma’am menaruh kotoran ditasnya.
Young Ho sedang membaca dikamarnya dengan kakinya yang
disenter kah?? Ia tersenyum mendengar Joo Eun menyemangati dirinya sendiri dan
pamit berangkat.
Joo Eun keluar dari
pengadilan dengan ceria (kali ini dia memenangkan kasus), ia turun tangga
dengan semangat dan teringat kata-kata Young Ho yang menyuruhnya jangan
terburu-buru saat turun tangga, sendinya bisa sakit menahan beratnya dan ia pun
memperlambat lajunya.
Hyun Woo menelepon mengkabarkan ibu mertuanya masuk rumah sakit
dan meminta tolong menemani Min Joon yang hari ini disekolahnya ada pertemuan
tentang pekerjaan orang tua. Joo Eun bingung bagaimana ia harus menjelaskan
tentang pekerjaan pengacaranya, Joo Eun makin bingung sewaktu Hyun Woo
mengatakan ayah juga harus hadir dalam pertemuan itu. (nah loh hayo ajak
siapa??? Wkwkwk)
Mau tak mau Joo Eun menelepon Joon Sung meminta bantuannya
dan Young Ho pun mendengar percakapan Joon Sung tersebut.
Di TK, anak-anak pada binggung melihat Joon Sung-Ji Woong
berdiri dihadapan mereka sedangkan Joo Eun-Young Ho berada di barisan belakang,
tempatnya ayah dan ibu lain berkumpul. Joo Eun melambaikan tangan ke Min Joon,
ketika Young Ho melihat Min Joon ia jadi teringat muka Joo Eun dulu (emang
hampir mirip sihh. Wkwkwk)
Young Ho melihat tas Joo Eun dan berkomentar tasnya cantik,
Joo Eun menambahkan bahwa pemiliknya lebih cantik lagii. Young Ho bertanya
apakah Joo Eun menang hari ini, tentu saja.
Sekarang waktunya Joon Sung-Ji Woong menjelaskan pekerjaan
mereka, Joo Eun mengenalkan mereka sebagai pamannya Min Joon. Young Ho berbisik
pengacara memang jago berbohong, Joo Eun berdalih temannya pasti adalah
pamannya Min Joon donk.
“Teman dekat yang sudah berciuman ya?” ledek Young Ho
Joo Eun menbekap mulut Young Ho, Young Ho menjilati
tangannya, Joo Eun mengelap tangannya ke Young Ho.
Joon Sung mulai memperkenalkan ia adalah seorang petarung
dan mulai menjelaskan tentang bela diri, Ji Woong mengcutnya, mending langsung
praktek aja. Dan Joon Sung-Ji Woong pun bergulat didepan anak-anak TK yang
nampaknya bengong-bengong.
Meskipun awalnya sepi senyap, namun akhirnya anak-anak
bersorak kegirangan. Min Joon memberikan jempol untuk Joo Eun.
Joo Eun-Min Joon sekarang dalam perjalanan dengan mobil
Young Ho, Min Joon bertanya siapa Young Ho, Joo Eun menjawab ia bukan orang
jahat walaupun omongannya pedas. Sekarang mereka akan kemana? Sejak dulu Min
Joon ingin kesana, Young Ho mengeluh kenapa ia juga harus ikut, pria takkan
bisa dewasa sebelum dia mati karena itulah Young Ho harus ikut.
Joo Eun mengajak mereka ke tempat semacam pameran figur superhero
gitu deh yang ada iron man, batman dan man-man yang lainnya deh. Joo Eun
bertanya diantara superman,batman dan ironman, Young Ho ingin jadi yang mana?
“Aku ingin hidup mewah seperti iron man, dan terus
bersembunyi seperti batman dan lebih tampan dari superman” (Komplit nih
jawabannya. Wkwkwkwk)
Mereka pun menirukan figur-figur superhero tersebut, batman
untuk Young Ho, Hulk untuk Joo Eun (mungkin badannya sama kali ya? Wkwkwk), dan
astroboy untuk Min Joon.
Young Ho mengantar mereka pulang, Joo Eun dan Min Joon
tertidur dikursi belakang. Telepon masuk ke hp Joo Eun membangunkannya, dari
Hyun Woo. Hyun Woo mengabarkan keadaan ibu mertuanya yang mukanya penuh memar
dengan tangan digips dan tidak mau merepotkan Hyun Woo padahal tak punya wali
lain.
Joo Eun mengatakan akan menjaga Min Joon dengan syarat Hyun
Woo harus pulang cepat besok, Joo Eun mau kerja. Hyun Woo berterima kasih pada
sahabatnya itu dan telepon pun ditutup.
Tepat setelah telepon ditutup, Joo Eun kram, Young Ho
membuka pintu belakang dan memijat kaki Joo Eun.
Joo Eun mengendong Min Joon, Young Ho bertanya kenapa ia
tidak menyuruhnya mengendong Min Joon saja atau membangunkannya saja sendi kaki
Joo Eun bisa terluka, Min Joon anak yang cengeng dan berjanji takkan mengangkat
yang berat lagi besok.
Min Joon terbangun, ia ingin pipis, Joo Eun menurunkannya
dan permisi berjalan masuk. Young Ho tersenyum sikit melihat mereka berjalan memasuki
gedung. Dalam perjalanan pulang Young Ho kesepian, ia bergumam kalo
dipikir-pikir Joo Eun menginap keluar malam ini.
Soo Jin membeli dan memakan coklat di minimarket, ia
memikirkan ucapan Joo Eun tadi pagi (tentang Soo Jin yang tak mau ikut dalam
mesin waktu tapi ia membahasnya). Soo Jin nampaknya stress berat nih.
Di dekat minimarket, Woo Jin telah menunggunya. Woo Jin
mengatakan ia tak punya banyak waktu, ia akan mengantar Soo Jin pulang dan
kembali lagi ke kantor. (Mereka udah putus belum ya? Baru inget aku dari awal
episode ini sampai sini kayaknya baru nampak Woo Shik deh.)
Young Ho sedang berganti baju, Joo Eun mengsmsnya selamat
malam. Masuk lagi sms Joo Eun saat aku
memberimu ucapan selamat malam, kau harus membalasnya.
Sms Young Ho: Karena aku
sedang ganti baju jadinya baru sempat membalas sms.
Joo Eun yang tak percaya mengira Young Ho sedang menggodanya
lagi, Young Ho bertanya apakah ia mau face-time sekarang, Joo Eun kemudian
menyinggung soal janjinya dengan Ji Woong, Young Ho menghentikannya, selama ini
Young Ho cerewet kan karena untuk kesehataan Joo Eun sendiri.
Tak mau menyerah Joo Eun membuat janji baru dengan Young Ho,
yaitu pergi berkemah jika beratnya turun 5kg sebelum salju pertama, Young Ho
mah terserah saja. Wkwkwk
Masuk lagi sms dari Joo Eun, ia bersyukur bahkan sejak
pertama kali mereka bertemu, si malaikat berotot, John Kim-ssi, Young Ho Hyeongnim,
Young Ho-ssi, couchnim. Setelah membacanya, Young Ho nampak galau (atau mungkin
tertekan kah?)
Dir Choi dan Woo Shik bermain golf bersama dengan CEO Choi, mampaknya
mereka sedang melobi CEO Choi untuk menggabungkan kekuatannya dengan mereka,
yang mereka khawatirkan hanya CEO baru, Kim Young Ho. CEO Choi nampaknya
tertarik dan akan mempercayakannya pada dir. Choi dan Woo Shik.
Ny. Choi (ibu tiri Young Ho) sedang dalam perjalanan bersama
dengan dir. Kim (ayah Young Ho), Young Joon menelepon ibunya untuk berbicara
dengan ayahnya namun ayahnya hanya menanyakan apa semuanya baik-baik saja dan
menyuruhnya menjaga sikapnya. (pendek betul??)
Joo Eun berolahraga kecil-kecilan di ruangannya, masuklah
sms dari Soo Jin menyuruhnya datang ke ruang konvensi Pantheon, ini adalah
perintah langsung dari presdir Go. Jika Joo Eun tak mau, ia bisa langsung
menghadap ke presdir Go.
Sebelum masuk ke ruang konvensi, sms Young Ho masuk
menanyakan dimana Joo Eun sekarang dan Joo Eun disuruh latihan sendiri karena
ia akan terlambat pulang. Joo Eun mengiyakan, dan masuk ke ruang konvensi.
Didalamnya sudah ada Soo Jin dan pengacara lain, Joo Eun
memilih duduk diseberang barisan Soo Jin. Soo Jin berkata bangku mereka harus
satu baris, jadilah Joo Eun pindah ke sebelah Soo Jin.
“Mereka membutuhkan seseorang yang dapat menyimpan rahasia
untuk kasus ini” ucap Soo Jin
“Aku orang yang sangat setia,” balas Joo Eun.
Terdengar ketokan pintu, ketiganya bangkit dari duduknya. Manager
Min masuk mengenalkan dirinya adalah kepala Min Byung Wook dari Gahong Grup.
(Omo omo...)
“Dan beliau adalah direktur dari cabang medis Gahong..”
Masuklah Young Ho, Joo Eun bertukar pandang dengan Young Ho,
keduanya terkejut. Soo Jin juga nampaknya agak terkejut dengan Young Ho (kalo
gak salah Soo Jin kan udah beberapa kali bertemu dengan Young Ho, dihotel yang
kejadian Joo Eun jatuh itu dan dikantor polisi)
Karena terlalu terkejut, Joo Eun permisi keluar sebentar dan
berjalan melewati Young Ho. Joo Eun teringat perkataan Young Ho sewaktu
dipameran superhero, ia juga mengingat ucapan Young Ho bahwa dirinya sangat
dimanjakan sejak kecil, juga Young Ho pernah mengatakan berada di suiteroom
bersamanya akan seperti terbang keluar angkasa.
Joo Eun memencet tombol lift, Young Ho menarik tangan Joo Eun
menanyakan dia akan kemana, Joo Eun pun tidak tahu akan kemana.
Young Ho meminta maaf, Joo Eun yang masih syok kesulitan
mengatur nafasnya. Young Ho menyuruhnya tenang dan merilekskan dirinya sendiri.
Young Ho hendak mengecek denyut nadi Joo Eun namun Joo Eun menepis tangan Young
Ho.
“Kau sungguh orang luar angkasa kan?” tanya Joo Eun.
Bersambung ke Episode 8
Komentar:
Ottoke? Joo Eun sekarang sudah tahu Young Ho itu siapa, akankah mereka berpisah setelah sudah sedekat itu? Oh, andweee....
Sepertinya hubungan Woo Shik-Soo Jin sudah mulai rusak, masa Woo Shik hanya mengantar Soo Jin pulang saja habis itu ia kembali kerja? Bukankah seharusnya mereka saling terbuka gitu membicarakannya??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar