Yeo Jin yang telah menyatakan dirinya masih hidup didepan
umum. Do Joon melalui wakil direktur menyerahkan laporan kesehatan Yeo Jin yang
didalamnya berisi tentang gangguan mental Yeo Jin sehingga harus dirawat,
dilindungi dan diobati. Do Joon mengatakan dialah satu-satunya wakil Yeo Jin,
sehingga dia akan mengikuti apa yang dokter sarankan.
Do Joon juga mengatakan komisaris kepolisian untuk tidak
tertipu oleh Yeo Jin dan mengigat tentang persahabatan antaranya dengan
ayahnya. Do Joon tersenyum menang.
Tae Hyun datang beserta detektif Lee dan anak buahnya. Tanpa
takut, mereka bertiga masuk menerobos pintu masuk RS. Sedangkan didalam, Yeo
Jin akan dibawa pergi oleh pengawal Do Joon dihentikan oleh teriakan Tae Hyun
yang menyuruh mereka berhenti.
Tae Hyun berjalan kedepan, dihadapan Yeo Jin. Do Joon
menyuruh komisaris menangkapnya karna telah memalsukan kematian Yeo Jin dan
membawanya kabur namun Tae Hyun mengatakan bahwa Do Joon bukan lagi wali sah
Yeo Jin melinkan dirinya lah wali sah Yeo Jin lalu memperlihatkan surat
nikahnya dengan Yeo Jin.
Komisaris mengatakan akan menerima permintaan perlindungan
Yeo Jin. Presdir Go menyarakan Do Joon untuk tidak marah dan untuk sekarang
mundur terlebih dahulu karna mereka mempunyai catatan tabungan. Do Joon nampak
berpikir. Batin Yeo Jin: Tidak, kau tidak
boleh mundur sekarang
Batin Do Joon: Yeo Jin
a.. polisi? Mereka akan berlutut kepadaku
“Tentu komisaris, Tolong jaga Yeo Jin” ucap Do Joon kepada
komisaris. Dia pun mengeluarkan telp-nya berkata akan menelepon seseorang di
Amerika karena ada anak lain yang sakit. Oh no, ancaman Do Joon itu lohhh...
Tae Hyun geram, Yeo Jin berjalan berdiri diantara keduanya.
“Mengapa kamu melakukannya? Kau seharusnya membiarkan So
Hyun pergi ke Amerika. Jika begitu, dia dan aku mungkin sudah hidup dengan
tenang di suatu tempat. Tidak, jika kau memintaku untuk membiarkanmu mengelola
perusahaan, aku akan mengatakan iya” ucap Yeo Jin
Do Joon bertanya benarkah??
“Tapi kau membiarkanku berkuasa sampai sekarang, tak ada
gunanya” ucap Do Joon
“Maka aku tidak akan mendengarkan kata terakhir ayah. Aku
tidak akan tahu apa yang ayah pikirkan. Dan juga... Aku tidak akan tahu rahasia
antara kau dengan Sung Hoon” ucap Yeo Jin dengan mata mulai memerah.
Do Joon terkejut dan mulai gelisah. Yeo Jin mengancam apakah
oppanya takut hal tersebut akan sampai ke Dae Jung. Do Joon menyuruh komisaris
segera menangkap Yeo Jin, jika tidak, mereka semua akan dipecat, “Aku mempunyai
akun rahasia yang melibatkan mereka semua!!” ucap Do Joon yang kelepasan bicara
karena terlampau emosi.
Yeo Jin bergumam bagus! Ternyata inilah tujuan Yeo Jin.
Pemimpin jaksa umum menelepon seseorang kemudian menghampiri Do Joon.
“Ahh.. Jaksa, aku benar-benar tidak bisa bicara dengan
polisi. Mengapa kau tidak memimpin dari kantor kejaksaan?” tanya Do Joon
“Memang, saya akan. Namun anda meminta pada orang yang
salah. Orang disini bukanlah orang-orang yang terperangkap dengan buku akunmu
itu” jelas jaksa
Do Joon terkejut, dia bertanya mengapa jaksa berbohong, dia
mempunyai buktinya semua dibuku
Anggota majelis di komite penyelidikan korupsi datang
(mungkin yang jaksa telp tadi).
“Dari ponselmu tadi malam, kami menerima pesan ancaman
pembeberan suapan yang memaksa kami datang ke pemakaman. Jadi kami datang untuk
memeriksa TKP” jelas jaksa
Do Joon berdalih dia tak mengirimnya, sekertaris maju
menyerahkan ponsel Do Joon yang terdapat pesan ancaman yang rupanya dikirim
sekertaris. Do Joon digeledah, ditemukan flashdisk hitam yang berisi buku akun
rahasia. Jaksa berterima kasih, mereka telah lama mencarinya karena itu adalah
bukti korupsi dari pemerintahan sebelumnya.
Do Joon menuduh sekertaris yang melakukannya dengan sengaja,
sekertaris hanya tersenyum simpul dan berjalan memberi hormat kepada Yeo Jin
dan berdiri dibelakang Yeo Jin. Sebelum dibawa pergi, Do Joon meminta presdir
Go untuk memanggil pengacara, presdir Go syok.
Diluar, kepala keamanan menelepon Amerika mengatakan
membutuhkan keamanan ketat untuk pasien VIP mereka disana. Namanya Kim So Hyun.
Presdir Go mengambil telpnya hendak menelepon, tapi belum
sempat dijawab, telpnya diampil detektif lee. Presdir Go ditangkap sebagai kaki
tangan pembunuhan. Detektif lee bertanya pada komisaris apakah dia boleh
menangkapnya, dia mempunyai saksi dan bukti sehingga boleh menangkapnya.
Akhirnya, presdir Go dibawa pergi juga.
Mobil besar datang membawa para pendemo (karyawan Hanshin
sesama pekerja KimMi Young), ada juga wartawan yang ikut datang. Pendemo turun
membawa foto Mi Young, petugas keamanan berusaha mencegah mereka namun tidak
bisa.
Di dalam ruang pemakaman, pemimpin utama mengucapkan selamat
atas kembalinya Yeo Jin. Pendemo masuk ke ruang pemakaman. Melihat foto Mi
Young, Yeo Jin memberi hormat pada pendemo. Pemimpin demo (yang membawa foto Mi
Young) naik ke pentas, mengganti foto Yeo Jin dengan Mi Young.
Yeo Jin kemudian menceritakan bagaimana caranya dia masih
bisa hidup sampai sekarang, meminjam identitas Mi Young, Yeo Jin menyampaikan
apresisasinya yang sangat dalam dan meminta maaf.
“Dan keluarga Hashin dan aku akan melanjutkan pemakaman Kim
Young Mi disini dan mengirimnya dengan kesedihan yang terdalam. Meskipun
terlambat, status Kim Mi Young akan dikembalikan sebagai karyawan tetap.
Meskipun tidak cukup, saya akan memberikan renumerasi untuk keluarganya. Juga, karyawan
lain yang diberhentikan akan kembali dipekerjakan lagi dan penjualan atas
Hanshin listrik akan ditarik kembali” ucap Yeo Jin
Pendemo bersorak dan lainnya bertepuk tangan atas keputusan
Yeo Jin. Yeo Jin kemudian berbalik ke foto Young Mi, berdoa, suara Yeo Jin:
Nona Kim Young Mi,
darah mereka akan ditawarkan pada altermu
Yeo Jin, sekertaris dan jaksa umum keluar ruang pemakaman, jaksa berharap Yeo Jin tidak membuat kesalahan seperti abangnya. Chae Young ternyata menunggu Yeo Jin. Keduanya kemudian pulang dengan mobil yang sama.
Chae Young mengungkapkan merasa seperti pengemis, dia
kemudian mengucapkan selamat kepada Yeo Jin dan bertanya pernikahan Yeo Jin
palsu bukan. Yeo Jin hanya diam. Chae Young mengatakan dia mengerti dan akan
membicarakannya nanti. Yeo Jin membuka kaca mobil, menutup matanya.
Pikirannya kembali melayang saat dia masih terbaring di RS,
saat Do Joon bilang dia tak bisa sering mengunjunginya, saat perawat Hwang
menamparnya kemudian mendandaninya, saat direktur mengatakan Yeo Jin akan mati
saat operasi, dan saat dr Lee menyuntikan obat agar Yeo Jin mati tanpa rasa
sakit.
Setelah beberapa saat, Yeo Jin membuka matanya dan menutup
jendela mobil. Di ruang perawatan dr Lee dirawat, suster soo sedang merawat dr
lee. Kepala perawat masuk dan seketika suster soo tahu bahwa Yeo Jin kini
menjadi presdir dan Do Joon ditendang keluar.
Dr lee membuka matanya, bingung bagaimana Yeo Jin masih
hidup. Dia berteriak tidak berkali kali, suster soo dan kep perawat berusaha
menenangkannya. Dr lee berkata dia harus segera keluar dari sana, suster soo
dan kep perawat yang kewalahan akhirnya memanggil seseorang.
Yeo Jin dan Chae Young sampai ke kediaman keluarga Han,
seluruh pelayan, pengawal bahkan koki telah berdiri menunggu dan memberi hormat
pada Yeo Jin. Chae Young menyuruh mereka berhenti memberi hormat, punggung
mereka pasti sakit, namun tak ada yang berani.
Ketika Chae Young yang akan masuk kerumah bersama Yeo Jin,
dihentikan Yeo Jin. Yeo Jin bertanya apakah Chae Young masih ada urusan
dengannya.
“Pergilah, aku akan menghubungimu jika memerlukan
bantuanmu.” Perintah Yeo Jin. Yeo Jin kemudian memerintahkan kepala pelayan
untuk mengemasi barang Chae Young. Chae Young bertanya apakah Yeo Jin
menyingkirkannya, Yeo Jin hanya diam dan didorong masuk kedalam. Chae Young
hanya bisa menghela nafas tak percaya.
Di kantor polisi, presdir Go sedang diinterogasi. Anak
buahnya telah mengaku namun presir Go belum mau membuka mulutnya. Presdir Go
meminta detektif Kim (anak buah detektif Lee) untuk mengirim kasusnya ke kantor
kejaksaan. Diruang seberang ada Tae Hyun, detektif Lee beserta kepala detektif
yang melihatnya.
“Dia memberi perintah untuk membunuh perawat Hwang dan
direktur, kau tahu kenapa?” tanya detektif Lee. Mereka memerlukan motif untuk
menyesuaikan semuanya bersama-sama.
Tae Hyun diam, dia mengigat percakapanny yang pertama
kalinya dengan presdir Go di mobil, kemudian mengatakan “Aku tak yakin, kenapa
dia melakukannya?”
Detektif Lee berkata Tae Hyun sangat beruntung karena jika
bukan karena dirinyalah Tae Hyun sekarang pasti telah menyebrangi sungai kematian tadi malam. Kepala detektif
berkata jika bukan karena Tae Hyun, detektif Lee pasti telah menyebranginya
juga.
“Jika dilihat mana yang duluan, aku telah menyelamatkannya
dulu jadi...” ucap detektif Lee
Tae Hyun memotong, “jika presdir Go tidak mengaku maka apa
yang akan terjadi?”
Mereka akan menyerahkannya ke kantor kejaksaan. Detektif Lee
mengaku tidak mudah untuk membuktikan kaki tangan pembunuhan namun niat
pembunuhan jelas dibuktikan dari pensan teks telp. Tapi jika dia tetap tak
mengaku maka... dia akan keluar pada akhirnya.
Detektif Lee menenangka Tae Hyun, mereka belum menerima
prosedur investigasi dari atasan
Tae Hyun akan pulang, dia bertemu Jaksa Kim Sung Ho dari
Hanshin diluar. Pengacara mengatakan agar Tae Hyun tidak khawatir sekarang dan
memangilnya dengan sebutan Pak. Tae Hyun agak terkejut dipanggil seperti itu.
Detektif Lee mengijinkan pengacara membawa Tae Hyun karena
mereka telah menyelesaikan laporannya. Detektif Lee bertanya apa Tae Hyun
menyadari semua yang dilakukannya adalah salah, Tae Hyun menjawab iya,
pengacara mengatakan Tae Hyun tak boleh mengatakannya.
“Jika kau berpikir itu tidak adil, ajukan keberatan ke
pengadilan” lanjut detektif
“Lalu sekarang kau dibebaskan?” tanya pengacara.
Detektif Lee mengantarkan Tae Hyun keluar dan memberi
nasihat untuk tidak melarikan diri dengan kriminal lagi. Sekertaris ternyata
telah menunggu Tae Hyun, dia yang akan mengantarkan Tae Hyun ke kediaman kel
Han.
Didalam mobil, Tae Hyun memanggil sekertaris, sekertaris
menjawab”iya, pak?” Tae Hyun menolak dipanggil Pak, namun sekertaris menolaknya
karena sudah diputuskan dirapat dewan direksi tadi pagi jadi dia tak berani
mengubahnya sendiri.
Sekarang Tae Hyun merupakan anggota penting dari grup karena
dia sekarang adalah pewaris pemegang saham terbesar Hanshin. Sekertaris juga
mengatakan dia tak perlu merasa terbebani, panggilan Pak juga setara untuk
suami dari presdir.
Sementara itu di kantor kejaksaan, Do Joon duduk menunggu. Jaksa
datang mengatakan buku akun rahasia yang Do Joon pegang itu palsu. Do Joon
terkejut namun tetap tenang, dia menanyakan apakah jaksa akan membuat laporan
dari itu. Do Joon juga mengatakan kalau kejahatannya tak dapat divalidasi.
Do Joon bertanya apakah yang asli disimpan jaksa sekarang,
jaksa hanya ketawa menanggapinya. Do Joon kemudian bertanya tentang presdir Go
yang belum datang. Jaksa berpendapat mungkin dia akan diserahkan disana nanti
namun jika presdir Go kesana apakah Do Joon sanggup menangani adiknya?
Do Joon berpendapat adiknya memang pintar, namun otak satu
orang saja tak sanggup mengelola bisnis. Do Joon bahkan mengajak jaksa untuk
minum dengannya lain kali.
Di kantor polisi, presdir Go masih diinterogasi. Presdir Go
masih menolak untuk mengaku, dia menanyakan pengacaranya yang belum kelihatan. Detektif
Lee bahkan tidak bisa melihat batang hidung pengacaranya. Presdir Go berkata
bahwa bumi cukup terguncang kali ini.
Diperjalanan pulang, Tae Hyun bertanya kapan sekertaris
berpindah pihak, sekertaris menjawab dia dipanggil tadi pagi. Tae Hyun bertanya
apakah dia bisa pergi ke RS saja, sekertaris menjawab Tae Hyun akan segera
terbiasa, tak lama dia akan sangat nyaman, dan kemudian tempat itu menjadi
tempat yang tidak bisa Tae Hyun serahkan.
bersambung ke part2
bersambung ke part2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar