Selasa, 08 September 2015

Sinopsis Yong Pal Episode 9 part 2



Flash back:
Tae Hyun kecil memberikan obat asetaminofen pada adiknya padahal adiknya tidak mau.
Suara Tae Hyun: Asetaminofen adlah obat pereda nyeri yang biasa diminum ayahnya, namun jika diminum anak kecil akan menyebakan kerusakan akut pada hati. Obat tersebut tampak seperti obat yang biasa diberikan ibu kepadanyaketika dia jatuh sakit


So Hyun kecil tak sadarkan diri setelah minum obat dari abangya. Tae Hyun kecil ketakutan, dia berlari ke klinik, mengedor pintu seraya memanggil dokter untuk menolong adiknya.
Dokter klinik memeriksa mata So Hyun, menanyakan sejak kapan dia seperti ini. Tae Hyun kecil menjawab semenjak dia meminum obat. Dokter melihat obat yang diberikan Tae Hyun dan terkejut. So Hyun dilarikan ke rs, Tae Hyun kecil menangis memegangi tangan adiknya. Dokter klinik berkonsultasi dengan dokter rs. Tak lama ayah dan ibu datang, ibu menanyakan apa yang terjadi, Tae Hyun kecil hanya menangis.
Flashback end


Yeo Jin bertanya itukah kenapa kau menjadi dokter? Jadi kau dapat menyelamatkan So Hyun. Tae Hyun menjawab dia ingin menjadi kaya dan berkuasa, kemiskinan tak dapat mengobati So Hyun, kemiskinan mengubah ayahnya menjadi pemabuk. Tapi pada akhirnya dia hanya menjadi seorang penjahat dengan banyak hutang.

“Semakin aku mencoba untuk berkuasa, apa aku akan berakhir lebih menyedihkan kah? Apa aku tidak tahu tempatku sendiri?” lanjut Tae Hyun
“Kita semua tampak lemah bagi orang lain. Kita bahkan tidak tahu betapa menyedihkannya kita” ucap Yeo Jin

“Mungkin...”
Tapi Tae Hyun berhasil menyelesaikan kuliahnya dan menyelamatkan So Hyun, dia sudah melakukan yang terbaik, kata Yeo Jin menghibur. Yeo Jin berkata jika saja dia mempunyai abang seperti dirinya.


Mereka sudah sampai ke puncak bukit angin. Tae Hyun mengatakan bahwa orang yang saling mencintai berciuman disini... belum sempat Tae Hyun menyelesaikannya, Yeo Jin berbalik menciumnya



“...mereka akan kembali lagi kesini. Dan jika mereka kembali dan berciuman lagi disini, mereka takkan terpisahkan” lanjut Tae Hyun. Mendengar itu, Yeo Jin mengajak Tae Hyun kembali lagi kesana besoknya. Tae Hyun tersenyum dan mengangguk. 


Mereka kembali berciuman lagi..



Dr Lee mondar mandir di ruangannya, cemas memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi. Ia kembali mengigat perkataan Yeo Jin terakhir kalinya Kau  juga akan mati di tangan Do Joon. Dr lee kemudian pergi ke ruang rawat direktur. Seseorang berbaju karyawan baru saja keluar darisana. Dr Lee tak pernah melihatnya, ketika Dr Lee memanggilnya orang itu lari kabur. 

Berpikir ada yang aneh, dr lee masuk ke ruang rawat direktur. Dr Lee memanggil direktur tapi tak direspon. Curiga, dr Lee mengecek nadi direktur dan terkejut. Direktur telah tak bernyawa, Dr lee hendak memanggil perawat namun memutuskan langsung keluar ruangan.


Dr Lee mondar mandir di ruangannya, dia membuka laci dan mengambil passpornya. Dia keluar ruangan dengan muka yang tenang, melihat 2 cctv yang terpasang didepan ruangannya. Suster bertanya hendak kemana dr Lee, dia menjawab akan ke pengunjung yang menghubunginya dan memesan jika ada sesuatu yang terjadi langsung saja menghubunginya. Kepala perawat yang baru melihat dr Lee agak lama, keduanya juga sempat bertukar pandang. Kepala perawat tampak berpikir sejenak.


 Dr Lee menuju lift memencet tombol B1. Di dalam lift, matanya terus melirik ke cctv. Dr Lee masuk ke mobilnya, kabur secepat mungkin.



Tae Hyun dan Yeo Jin berada di jembatan diatas sungai. Tae Hyun akan meneraktir semuanya makan siang. Semua orang makan dengan senang, pastor mengatakan Tae Hyun telah bekerja keras hari ini. Tae Hyun Yeo Jin sangat senang. 



Tae Hyun melihat Yeo Jin makan dengan lahap kemudian curiaga apakah YeoJin memang berasal dari keluarga kaya, karna Yeo Jin meminta sup kedelai dan bibimbap setiap harinya. Yeo Jin tersenyum dan melanjutkan makannya.


Kembali ke RS, Suster masuk ke ruang rawat direktur membawa makan siang. Suster terkejut dan berteriak melihat kondisi direktur.



Pada malam hari, Ali berlari ke gereja, mengedor memanggil pastur. Sambil menangis, dia meminta tolong pastur memanggilkan seseorang, ibunya sakit. Tak lama Tae Hyun datang, Ali menyuruhnya pergi kerumahnya karna ibunya sakit. 



Tae Hyun jadi teringat dimasa lalu dia juga mengedor memanggil dokter klinik ke rumahnya. Tae Hyun kembali kedalam untuk mengambil kunci mobil.



Tae Hyun, Yeo Jin, pastor, biarawati dan Ali kerumah. Tae Hyun ke bargasi mengambil koper silver (kayaknya tempat peralatan medisnya). Tae Hyun menyuruh Yeo Jin menunggunya didalm mobil. Tae Hyun mengecek kondisi ibu menanyakan kapan perkiraan kelahiran bayinya yang dijawab 1 bulan lagi oleh suaminya.



Tae Hyun mengeluarkan tensimeter, mengecek tensi ibu. Biarawati mengatakan air ketuban ibu sudah pecah, Tae Hyun bilang harus kerumah sakit, ini preeklamsia. 

Namun si ibu mengatakan mereka tidak bisa kerumah sakit. Ali dan keluarganya adalah penduduk ilegal, dan akan menjadi masalh jika dideportasi. Bagi mereka, mereka lebih baik mati daripada dideportasi.

“Jika dideportasi, mereka mungkin tidak akan melihat keluarganya lagi. Jika seluruh keluarga dideportasi, mereka akan dalam masalah karena utang yang mereka miliki” jelas pastor
“Tak apa jika aku mati, tapi tolong selamatkan bayi ini..” mohon ibu
“Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Apa yang harus kita lakukan jika kamu mati?” kata ayah


Biarawati mengatakan bayinya bergerak. Ali menangis, pastor menyuruh ibu yang lain membawa Ali keluar. Tae Hyun berpikir keras. Tae Hyun kembali teringat saat ibunya yang akan dioperasi meninggal, tak ada dokter yang datang karena pasien VVIP. Tae Hyun menenangkan Ali, ibunya takkan mati.

Tae Hyun ke mobil, mengatakan akan melakukan operasi cesar disini karena tak ada pilihan lain. Yeo Jin bertanya jika terjadi kesalahn, Tae Hyun tersenyum mengatakan takkan terjadi apapun. Lalu ia mengambil tas hitam yang biasa dipakainya untuk operasi panggilan kerumah. Yeo Jin bergumam dia sudah gila.


Tae Hyun kembali kerumah, menyuruh semuanya keluar. Dia mengambil meja makan, pintu lemari, dan gorden untuk tempat tidur operasi. Dia juga mengambil lampu untuk menerangi selama operasi. Biarawati bersedia membantu, dia dulunya suster yang merawat tentara. Perisapan operasi mendadak selesai, operasi pun dimulai. Tae Hyun memiringkan ibu untuk membiusnya pada bagian dekat tulang belakang.

Karena keadaan darurat, Tae Hyun akan membuat sayatan vertikal. Biarawati menanyakan apakah dia pernah melakukan bedah-C, Tae Hyun hanya diam. Dia melihat jam menunjukkan 10.25 malam. Biarawati mengatakan gerakan bayinya melambat, Tae Hyun diam bergumam tidak, dia belum keluar.Di mobil, Yeo Jin menunggu dengan gelisah akhirnya keluar.


Ibu berkata sepertinya anestinya bekerja, tolong selamatkan bayinya. Tae Hyun masih belum membedahnya karena belum waktunya. Tak sabar pastor bertanya mengapa Tae Hyun belum memulainya juga.

Batin Tae Hyun: Tidak, jika aku memulainya sekarang, dia bisa mengalami shock
Tae Hyun akhirnya memulai membedah. Yeo Jin didepan pintu melihat pembedahan tersebut.
Suara Tae Hyun: Harus dilakukan dalam sekali potong.


Perut ibu dibuka menggunakan retractor. Tae Hyun membuka lapisan dalam perut ibu, memasukkan tangan kanannya, dengan hati-hati mengeluarkan bayi. Bayi berhasil dikeluarkan, namun ukuran bayi sangat kecil. Bayi tersebut membutuhkan inkubator. Yeo Jin terharu, Tae Hyun melihat Yeo Jin dan tersenyum.


Tae Hyun melihat ada yang tidak beres dengan si ibu, dia meminta stetoskop kemudian mengecek si ibu. “Emboli” kata Tae Hyun dalam hati. Tae Hyun berkata harus membawanya kerumah sakit yang langsung dilarang pastor. Tae Hyun melirik Yeo Jin kemudian berkata ada satu rumah sakit yang bisa menerima.


Di rumah sakit Hanshin, suster Soo bertanya apakah kepala perawat sudah mendengar tentang direktur, “Seluruh rumah sakit dalam kekacauan siapa yang tidak tahu tentang hal itu?” jawab kepala perawat. Suster Soo curiga, tadinya direktur baik-baik saja tapi tiba-tiba serangan jantung, perawat Hwang juga mati tiba-tiba dan direktur...

Suster Soo kemudian berkata bahwa dr Kim tak boleh kembali. Tapi apa mau dikata, dianya tuh mau balek tuh... ^^

Ibu dibopong masuk ke mobil Tae Hyun. Pastor duduk dikursi depan, biarawati mengatakan untuk menghubunginya jika sudah sampai. Tae Hyun meminta maaf Yeo Jin harus kembali kegerja dengan adik. Yeo Jin bertanya kenapa, Tae Hyun jawab dia harus ke suatu tempat, Yeo Jin bertanya dimana, Tae Hyun terdiam. Yeo Jin ingin ikut namun Tae Hyun melarangnya

“Dimana? Ceritakan sekarang” tanya Yeo Jin memaksa
Tae Hyun tertunduk dan akhirnya mengataka RS Hanshin. Yeo Jin terkejut bertanya “Apa kau sudah gila?”

Tae Hyun menenangkan Yeo Jin. Dia hanya akan mengirimkan ibu dan bayi ke lt.12 dan kembali.
“Tidak” ucap Yeo Jin tidak mengijinkan kepergian Tae Hyun
“Maksudku, aku akan kembali, kami tidak punya waktu untuk ini. Jika aku tidak segera pergi, ibu dan anak akan meninggal” ucap Tae Hyun
“Berjanjilah... Bahwa kau akan segera kembali” mohon Yeo Jin

Tae Hyun mengangguk dan mengatakan bahwa setelah dia melihat So Hyun ke Amerika, dia akan kembali. Yeo Jin akhirnya mengijinkan kepergiannya dan berkata hati-hati. Tae Hyun berkata jangan khawatir, dia akan segera kembali. Keduanya pun berpelukan.




Tae Hyun masuk kemobil dan pergi setelah sebelumnya tersenyum kepada Yeo Jin. Mobil akhirnya berangkat. Biarawati menghampiri Yeo Jin dan mengatakan bahwa Tuhan pasti akan melindunginya.
“Dia pasti malaikat yang Tuhan kirimkan untuk orang seperti kita” lanjut biarawati.
Yeo Jin hanya bisa melihat kepergian sang kekasih. Begitu juga Tae Hyun yang melihat Yeo Jin dari spion.


Bersambung ke episode 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa Drama Yang Baru di Desember 2017?

Bentar lagi kita memasuki bulan Desember 2017 loh. Kepo gak dengan drama drama yang bakal tayang bulan desember 2017 nanti? Kepo donk. ...