Pagi harinya di halaman gereja, Yeo Jin duduk menikmati
udara segar yang baru pertama kalinya dinikmati setelah keluar dari rumah
sakit.
Suara Yeo Jin: Aku
bebas pagi in. Tapi aku takut akan kehilangan dia.
Tae Hyun datang dengan sarapan, mengucapkan selamat pagi
pada Yeo Jin.
Tae Hyun membuatkan omelet dan susu untuk Yeo Jin. Yeo Jin
mengeluh betapa beratnya garpu dan pisaunya, berharap Tae Hyun menyuapinya. Tae
Hyun tersenyum namun menolak menyuapinya,
“Jangan menatap aku dengan mata
seperti itu. Ini juga salah satu latihan untukmu, lakukanlah sendiri...” Yeo
Jin lemas.
“Lalu aku harus makan semuanya...” goda Tae Hyun. Tae Hyun
hendak memotongnya
“Benar-benar, kau begitu kekanak-kanakan! Apa aku anak
berusia 3 tahun?” kata Yeo Jin
“ini, omelet yang benar-benar lembut dengan daging babi
ditumis bawang, dimasak oleh dokter”
Yeo Jin menciumi omelet dan menelan ludah. Yeo Jin mulai
mengambil garpu dan pisaunya, dia membelah omeletnya menjadi dua dan memakan
salah satu bagiannya kemudian mengangguk-angguk tanda enak. “Kerja bagus!!”
ucap Tae Hyun sambil tersenyum
Tae Hyun mengambil garpu dan pisau Yeo Jin, “Tapi.. tidak
boleh dipotong sebesar itu, ini untuk latihan lenganmu” Tae Hyun kemudian
mempraktikkan memotong dengan kecil. Yeo Jin mengeluh bagaimana dia bisa
menghabiskannya. Keduany tersenyum, bahagia.
Yeo Jin dan Tae Hyun latihan berjalan. Yeo Jin berkata akan
berjalan sendiri yang diiyakan Tae Hyun. Yeo Jin mulai berjalan, selangkah, dua
langkah, sampai dia hampir jatuh, Tae Hyun menangkapnya (dengan gaya pelukan
^^). Keduanya berada pada posisi yang sangat dekat. Tae Hyun menanyakan keadaan
Yeo Jin, Yeo Jin baik-baik saja.
“Kerja bagus, kau sudah jauh lebih baik” ucap Tae Hyun
menenangkan
“Tapi, apakah kau akan tetap berdiri seperti ini?” tnya Yeo
Jin
“Kita istirahat dulu sebentar lalu kembali latihan lagi”
ucap Tae Hyun sambil tersenyum
“Ini tak tampak seperti posisi beristirahat"
Pastor datang dan menegur mereka. Tae Hyun meyakinkan pastur
bahwa ini termasuk latihan fisik untuk Yeo Jin. Tujuan pastor datang ternyata
untuk menanyakan kapan pengakuan terakhir Yeo Jin. Karna Yeo Jin terbaring di
rs selama 3 tahun, jadi pengakuan terakhir Yeo Jin kira-kira 3 tahun yang lalu.
Pastor kemudian mengajak Yeo Jin untuk membuat pengakuan dosanya.
Mereka kemudian berada di bilik pengakuan dosa. Yeo Jin di
bilik kanan, sedangkan pastor dibilik kiri. Pastor menyuruh Yeo Jin merenungkan
dosa-dosanya dan mengakuinya.
“Aku berdoa supaya aku bisa membunuh semua musuh-musuhku,”
aku Yeo Jin
“apa kau masih menginginkannya?” tanya pastor
“Iya... Selama tiga tahun terakhir aku berdoa agar aku mati jika tidak bisa balas dendam. Tapi
Tuhan tidak mewujudkan satupun keinginanku” jawab Yeo Jin
“Tuhan mewujudkan doa kita dengan cara yang tidak terduga.
Kau berdoa dalam kebencian, tapi Tuhan menjawabnya dengan cinta. Apakah kamu
mengasihi yang ada disampingmu sekarang? Kau mencintainya?”
Yeo Jin terdiam sejenak lalu menjawab “Ya, kupikir begitu”
“Kemudian doamu telah dijwab. Terimakash Tuhan atas
berkatNya” kata pastor
“Tapi aku takut bahwa aku akan kehilangan dia karena cintaku
untuknya” ucap Yeo Jin
“Manusia tidak bisa mengubah apa yang telah ditetapkan
Tuhan”
“Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Yeo Jin
“Meminta ampunan Tuhan, dan lebih mencintainya” jawab pastor
“Bahkan jika hidupnya mungkin menjadi lebih sulit karenaku?”
“Cintai musuhmu, maka kedua jiwa kalian akan diselamatkan
oleh karunia Tuhan. Kau akan melakukannya?” tanya pastor
Yeo Jin tertunduk, menangis, dan kemudian berkata dia akan
melakukannya.
Dr Lee datang ke ICU, suster Soo melihat kedatangan Dr Lee .
Dr Lee hendak masuk ke ruangan Kim Young Mi namun dihentikan oleh suster Soo.
“Dia masih dalam keadaan yang sama seperti kemaren, jadi
mengapa repot-repot..” kata suster Soo
“Aku juga tidak mau kesini” ucap dr Lee
Suster Soo membuka pintu yang dikode, dr lee masuk,
menanyakaan apakah ada yang menjenguk Kim Young Mi. Seseorang datang
mencarinya, jawab suster Soo.
“Seseorang melihat putrinya msuk ke ambulan Hanshin, jadi
dia mencari kesemua tempat dirumah sakit , tapi tim keamanan tidak
mengijinkannya.”
Dr Lee bergumam dia akan berurusan dengan hal ini. Dia
mengatakan bahwa itu adalah tugas keamanan jadi mereka tidak perlu khawatir.
Sebelum keluar ruangan dia berpesan untuk meneleponnya jika terjadi sesuatu.
Suster Soo membangunkan Kim Young Mi.Rupanya Kim Young Mi
yang sekarang adalah teman kepala perawat. Dia tertidur seraya menyamar menjadi
Kim Young Mi. Suster tersebut bertanya apakah dia boleh kembali untuk tidur.
Hahaha...
Dr Lee pergi ke lantai 12. Suster bertanya apakah dia sudah
mendengar kabar meninggalnya kepala perawat Hwang. Dr Lee terkejut, bagaimana
bisa? Suster tadi menjwab perawat Hwang menjadi korban tabrak lari truk saat
dia berada di bilik telp umum. Sampai sekarang tersangka belum tertangkap. Dr
Lee syok setengah mati.
Chae Young juga mendengar kabarnya dan terkejut. Dia tampak
memikirkan sesuatu.
Dr Lee masuk ke ruang rawat direktur. Dr Lee menanyakan
apakah direktur beristirahat dengan baik, lalu menanyakan apakah direktur telah
mendengar kabar perawat Hwang. Direktur mengatakan dia telah mendengarnya.
“Apakah itu benar kecelakaan mobil?” tanya Dr Lee
“Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi mungkin saja bukan”
jawab direktur
“Direktur, bukan itu... Aku ingin tahu apakah kita semua
akan dibunuh karena “masalah berburu telah berakhir”?” tanya dr lee
“Apa? Membunuh anjing pemburu ketika masa berburu telah
berakhir?” ucap direktur sambil tertawa
“direktur, itu bukan suatu hal yang bisa dianggap enteng.
Pikirkan tentang hal itu, Yeo Jin telah meninggal. Dari sudut pandang ketua
Han, mungkin saja dia ingin menyingkirkan semua orang yang merawat Yeo Jin”
“Dr Lee, jangan terlalu kuatir. Tanpa kita, bagaimana
jadinya rs nanti? Dan bagaimana dengan lantai 12? Tidak mungkin ketua Han akan
begitu. Dia begitu serakah”
“Apakah kau benar-benar berpikir seperti itu?” tanya dr Lee
“Tentu saja. Lagi pula perawat Hwang begitu menyusahkan.
Bagaimanapun, pasti ada baiknya bagi kita” ucap direktur menenangkan.
“Iya” ucap dr Lee berusaha tenang, tapi tetap saja dia
ketakutan
Di halaman gereja, Tae Hyun sedang membasuh kaki Yeo Jin
yang bengkak karena terlalu banyak berjalan. Yeo Jin mengatakan bahwa Tae Hyun
tidak perlu melakukannya. “Kau seharusnya mengucapkan terima kasih untuk hal
seperti ini” kata Tae Hyun. Yeo Jin tidak mau. Tae Hyun bertanya siapa nama
pacar dari si bocah katak. “Aromi.” Jawab Yeo Jin. “Mulai sekarang nama
panggilan mu aromi” kata Tae Hyun.
“Kenapa?” tanya Yeo Jin
“Kau terlihat seperti itu”
“Wajahku?”
“Jari-jari kakimu” jawab Tae Hyun tersenyum
Yeo Jin merajuk karna jarinya mirip katak, ia hendak menarik
kakinya dari pangkuan Tae Hyun tapi Tae Hyun menahannya
“Terima Kasih” ucap Yeo Jin yang membuat Tae Hyun sempat
terkejut
Tae Hyun mengatakan pada tingkat seperti ini, kita akan
cepat pergi karna tidak selamanya mereka bisa tinggal disana. Yeo Jin bertanya
kemana mereka akan pergi, “Kemanapun, asal aku bersama denganmu” jawab Tae
Hyun. Yeo Jin juga demikian. Tae Hyun kemudian meminjam hp Yeo Jin untuk
mencari dimana mereka bisa tinggal. Tae Hyun menanyakan pendapat Yeo Jin
tentang salah satu kamar yang dijawab dengan senyuman Yeo Jin
Tae Hyun melihat sekelompok anak yang sedang duduk
kepanasan. Tae Hyun bertanya mengapa mereka tidak bermain. Salah satu anak
menjawab yang terbaik untuk tetap diam ketika panas.Tae Hyun mengatakan bahwa
anak-anak seharusnya bermain seperti anak-anak dan bertanya apakah mereka mau
bermain dengannya. Salah satu anak bertanya apakah Tae Hyun tidak memiki teman,
Tae Hyun mengatakan bahwa ia akan membeli es krim, dan mengajak mereka pergi. Anak-anak
saling menatap
Ketua Han sedang rapat bertiga bersama sekertarisnya dan
presdir Go. Presdir Go berpendapat mereka harus melepaskan perusahaan kimia
Hanshin dan listrik.
“Mengapa tidak mengirim Presiden Kim dari listrik sebagai
presiden Hanshin energi? Kau juga bisa mempercayai presiden Kim” tanya presdir
Go
“Presdir Go, apa yang kau katakan? Perusahaan listrik
Hanshin adalah sumber pendapatan utama grup Hanshin, dan kau ingin menjualnya?”
tanya sekertaris
“Itu sebabnya akan dijual secepatnya. Apa gunanya menjadi
sumber pendapatan utama Hanshin jika ketua Han tidak bisa menjadi pemilik
Hanshin? Kita harus menjual apa yang akan menghasilkan uang, itu akan
menurunkan kapitalisasi pasardan akan meningkatkan saham ketua di perusahaan
induk” jelas presdir Go
“Itu masuk akal” kata ketua Han yang akhirnya bersuara
“Kita tak perlu mengirim presdir kim ke bagian energi” kata
sekertaris
“Bagaimana dengan energi? Kita tidak mempunyai seorangpun
disana” tanya presdir Go
“Kita mempunyai seseorang disana” jawab sekertaris
“Ketika kau mengatakan punya seseorang... Kau sedang
membicarakan tentang tim strategi. Kupikir kau sedang membicarakan tim kita
syang sekarang” kata presdir Go sambil tersenyum
Ketua han mengatakan akan mengubah konsep “kita” mulai
sekarang untuk kemenangan besar. Predir Go berterima kasih telah memahami
kesetiannya dan mengejek sekertaris, “betapa pintarnya seorang staff , dalam
saat kritis seperti ini, jenderal yang berpengalaman memang yang terbaik”
Chae Yong ingin masuk ke ruangan tapi distop oleh pengawal
ketua han. Yeo Jin menamparnya dan langsung menerobos masuk. Ketua Han menyuruh
sekertarisnya untuk memecat pengawal tersebut. Ketua Han bertanya apa yang
sedang dilakukan istrinya itu, Chae Yoon menjawab dia merindukan suaminya.
Presdir Go dan sekertaris pamit keluar beristirahat, membiarkan kedua
suami-istri tersebut berbicara.
Chae Yoon bertanya siapa berikutnya. Do Joon bingung dengan
siapa berikutnya yang dimaksud istrinya, setelah perawat Hwang...
Do Joon tersenyum sinis bertanya “kenapa? Apakah kamu
mengkhawatirkan Tae Hyun?”
“Iya, aku khawatir”
“Aataga. Apakah kau benar-benar mencintainya?” tanya Do Joon
“Tentu saja. Dia mainan berhargaku. Sampai aku bosan
dengannya, tidak ada yang boleh menganggunya, itu adalah kontrak. Dan aku juga
mengkhawatirkan mu juga”
“Aku? Kau mengkhawatirkanku?” tanya Do Joon dengan senyum
tak percayanya
“Aku bisa mencium bau darahmu sekarang. Itu lebih baik
ketika kau memohon pada ayahmu untuk mrnikahi putri biasa yang bahkan tidak
mengiginkanmu, setidaknya dulu kau berbau seperti orang amatir” ucap Chae Yoon
Do Joon diam menahan amarah
“Karena sekarang kau telah melihat darah adikmu, apakah kau
akan melanjutkannya?” lanjut Chae Yoon
“Kau.. Jika kau tidak menutup mulutmu sekarang, kau bisa
berakhir seperti Yeo Jin” kata Do Joon marah.
Chae Yoon bangkit berdiri, mengancam Do Joon jika dia berani
menyentuh Tae Hyun, dia jga harus membunuh Chae Yoon. Jika Do Joon membunuh
Chae Yoon, rahasia Do Joon membunuh Sung Hoon akan langsung dikirim ke Daejung.
Chae Yoon lalu keluar ruangan.
Di perjalanan keluar, dia menelepon ayahnya,
menyuruhnya mencari Kim Tae Hyun.
Dari atas, presdir Go mendengar pecakapan telp Chae Yoon.
Tak lama sekertaris mencarinya dam menyuruhnya masuk kedalam. Presdir Go
begumam dia akan menemukan Tae Hyun untuk kita.
Tae Hyun sedang bermain princess dodge ball bersama Yeo Jin
dan anak-anak. Permainan ini adalah permainan lempar bola untuk melindungi
princess dari serangan bola tim lawan. Tae Hyun melindungi Yeo Jin dari
serangan bola sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan bola dan melempar ke
princess tim anak-anak. Sankin kuatnya lemparan Tae Hyun, anak tersebut jatuh
dan terluka. Tae Hyun memeriksa lukanya dan mengatakan maaf pada anak tersebut
Tae Hyun mengolesi balsem/salep ke luka anak tadi. Ali (anak
cowok) menanyakan apakah akan terjadi infeksi. Tae Hyun menjawab tidak sebab
dia adalah dokter. “Benarkah?” tanya Ali tak percaya. “Iya, dia adlah dokter,
dia akan merawatnya” jawab Yeo Jin yang bersama mereka.
Tae Hyun selesai mengoleskan, anak itu kembali bermain
dengan yang lain.
Yeo Jin mengatakan dia tidak pernah bermain game seperti itu,
Tae Hyun heran semua orang memainkannya sewaktu sd, mengapa Yeo Jin tidak? Yeo
Jin tidak boleh terluka, jadi dia tidak boleh bermain seperti itu sejak kecil. Tae
Hyun bertanya bagaimana Yeo Jin bermain sewaktu kecil? Yeo Jin menyukai tennis.
Flash back:
Yeo Jin kecil bermain ganda tennis dengan abangnya. Suatu
hari, lawan memukul bola tennis, abangnya tidak mampu memukulnya kembali
sehingga bola tennis tersebut mengenai mata kiri Yeo Jin.
Ayah marah pada Do
Joon, Do Joon kecil hanya bisa berdiri menangis. Yeo Jin kecil mengintip dari
pintu. Yeo Jin kecil menangis dikamarnya, Do Joon kecil datang sambil menangis,
meminta maaf pada Yeo Jin kecil. Do Joon kecil berkata seharusnya dia menangkap
bolanya. Yeo Jin kecil mengatakan maaf, karenanya ... Yeo Jin kecil memeluk
oppanya, keduanya menangis.
Flash Back end.
“Kami berdua dulu sangat dekat. Setelah itu aku berhenti
bermain tennis” cerita Yeo Jin
“Bagus sekali. Banyak orang datang kerumah sakit dengan mata
bengkak karena tennis” hibur Tae Hyun
“Itu tak membantu sama sekali” ucap Yeo Jin
Pastur dan biarawati mengajak anak-anak pergi ke sungai. Yeo
Jin bersemangat mendengar akan ke sungai. Tae Hyun bertanya apakah Yeo Jin
menyukai sungai yang dijawab dengan anggukan Yeo Jin. Tae Hyun bertanya lagi
apakah Yeo Jin pernah ke sungai. Yeo Jin berkata dia belum pernah ke sungai.
Dr Lee sedang di lantai 12 mengecek data pasien. Dia
kemudian melihat seorang suster baru yang berseragam seperti kepala perawt
Hwang. Dr Lee bertanya siapa orang tersebut kepada suster yang disana. “Dia
adalah perawat baru yang merawat nona Yong Ae (sebutan untuk Yeo Jin)” jawab
suster.
“Apa?” tanya Dr Lee kaget
“Anda tidak tahu?”
“Siapa dia? Dari lantai berapa dia?” tanya dr Lee
“Dia bukan dari rs ini. Sepertinya dia dikirim langsung oleh
ketua” jawab suster
Dr Lee semakin terkejut dan takut
Di sungai Tae Hyun bermain air bersama anak-anak sedangkan
Yeo Jin duduk di dekat mereka, menenggelamkan kakinya. Yeo Jin sangat senang
merasakan kedinginan aliran sungai di kakinya, Yeo Jin juga tersenyum menikmati
udara yang segar. Tae Hyun menghampiri Yeo Jin, bertanya apakah dia mau duduk
dikursi roda, alih-alih duduk, Yeo Jin ingin berjalan di air.
“Disini?” tanya Tae Hyun
“Iya” jawab Yeo Jin semangat
“Pasti licin”
“Tak apa, Kau ada disini”
Tae Hyun tersenyum kemudian memberika tangannya. Yeo Jin
meraihnya dan mereka berjalan bersama di air, tak lupa tersenyum.
“Ini menyegarkan. Rasanya benar-benar geli dikakiku. Airnya
benar-benar dingin.” Ucap Yeo Jin tersenyum
“Haruskah kita keluar?” tanya Tae Hyun
“Tidak. Aku sangat senang. Kita disini dulu sebentar.”
Tae Hyun mengangguk tanda setuju
Ali menepuk pundak Tae Hyun, mebisikkan ssesuatu. Tae Hyun
tertawa setelah mendengarkannya kemudian mengajak Yeo Jin keluar. Yeo Jin
bertanya apa yang dia katakan, Tae Hyun tidak menjawab dan membawa Yeo Jin
keluar.
Tae Hyun membawa Yeo Jin ke suatu tempat di hutan, Yeo Jin
bertanya bagaimana Tae Hyun tahu tempat tersebut. Tae Hyun menjawab bahwa dia
dikasih tahu Ali (anak tadi). Ali berkata mereka menganggu jadi anak itu
menyuruh mereka untuk kesana.
Yeo Jin ingin berjalan. “Aku harus berlatih sehingga tidak
menjadi beban untukmu nantinya” ucap Yeo Jin
Yeo Jin berlatih berjalan bersama Tae Hyun. Tae Hyun melihat
Yeo Jin yang sudah kelelahan akhirnya menawarkan punggungnya. Yeo Jin naik ke
punggung Tae Hyun.
Setelah sekian lama berjalan, Yeo Jin bertanya apakah
dirinya berat, Tae Hyun menjawab iya. Yeo Jin ingin turun namun Tae Hyun tidak
mengijinkannya. Tae Hyun hanya bercanda. Dia sudah terbiasa mengendong adiknya
sejak kecil. Yeo Jin bertanya apakah adiknya sakit sejak lahir. Tae Hyun
menjawab tidak, dirinya lah yang membuat adiknya seperti itu.
Flash back:
Tae Hyun kecil membawa makan malam dan membangunkan So Hyun.
So Hyun kecil berkata bahwa dia sakit, Tae Hyun kecil memegang dahi So Hyun dan
mengakatan So Hyun demam. Dia mengajak So Hyun makan terlebih dahulu lalu minum
obat. Tae Hyun kecil membangunkan So Hyun untuk makan.
Suara Tae Hyun : Ketika
akuberpikir tentang hal itu, aku bertindak seperti ibu yang ceroboh. Atau seperti
dokter
Tae Hyun kecil membawa kotak obat dan mencari obat. Dia memberikan
dua butir obat kepada So Hyun namun So Hyun tak mau memakannya. Tae Hyun kecil
membujuk So Hyun hingga akhirnya So Hyun meminumnya.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar