Sabtu, 05 September 2015

Sinopsis Yong Pal Episode 9 part 1


Pagi harinya di halaman gereja, Yeo Jin duduk menikmati udara segar yang baru pertama kalinya dinikmati setelah keluar dari rumah sakit.
Suara Yeo Jin: Aku bebas pagi in. Tapi aku takut akan kehilangan dia.
Tae Hyun datang dengan sarapan, mengucapkan selamat pagi pada Yeo Jin.



Tae Hyun membuatkan omelet dan susu untuk Yeo Jin. Yeo Jin mengeluh betapa beratnya garpu dan pisaunya, berharap Tae Hyun menyuapinya. Tae Hyun tersenyum namun menolak menyuapinya, 

“Jangan menatap aku dengan mata seperti itu. Ini juga salah satu latihan untukmu, lakukanlah sendiri...” Yeo Jin lemas.
“Lalu aku harus makan semuanya...” goda Tae Hyun. Tae Hyun hendak memotongnya
“Benar-benar, kau begitu kekanak-kanakan! Apa aku anak berusia 3 tahun?” kata Yeo Jin
“ini, omelet yang benar-benar lembut dengan daging babi ditumis bawang, dimasak oleh dokter”

Yeo Jin menciumi omelet dan menelan ludah. Yeo Jin mulai mengambil garpu dan pisaunya, dia membelah omeletnya menjadi dua dan memakan salah satu bagiannya kemudian mengangguk-angguk tanda enak. “Kerja bagus!!” ucap Tae Hyun sambil tersenyum


Tae Hyun mengambil garpu dan pisau Yeo Jin, “Tapi.. tidak boleh dipotong sebesar itu, ini untuk latihan lenganmu” Tae Hyun kemudian mempraktikkan memotong dengan kecil. Yeo Jin mengeluh bagaimana dia bisa menghabiskannya. Keduany tersenyum, bahagia.


Yeo Jin dan Tae Hyun latihan berjalan. Yeo Jin berkata akan berjalan sendiri yang diiyakan Tae Hyun. Yeo Jin mulai berjalan, selangkah, dua langkah, sampai dia hampir jatuh, Tae Hyun menangkapnya (dengan gaya pelukan ^^). Keduanya berada pada posisi yang sangat dekat. Tae Hyun menanyakan keadaan Yeo Jin, Yeo Jin baik-baik saja.

“Kerja bagus, kau sudah jauh lebih baik” ucap Tae Hyun menenangkan
“Tapi, apakah kau akan tetap berdiri seperti ini?” tnya Yeo Jin
“Kita istirahat dulu sebentar lalu kembali latihan lagi” ucap Tae Hyun sambil tersenyum
“Ini tak tampak seperti posisi beristirahat"


Pastor datang dan menegur mereka. Tae Hyun meyakinkan pastur bahwa ini termasuk latihan fisik untuk Yeo Jin. Tujuan pastor datang ternyata untuk menanyakan kapan pengakuan terakhir Yeo Jin. Karna Yeo Jin terbaring di rs selama 3 tahun, jadi pengakuan terakhir Yeo Jin kira-kira 3 tahun yang lalu. Pastor kemudian mengajak Yeo Jin untuk membuat pengakuan dosanya.
Mereka kemudian berada di bilik pengakuan dosa. Yeo Jin di bilik kanan, sedangkan pastor dibilik kiri. Pastor menyuruh Yeo Jin merenungkan dosa-dosanya dan mengakuinya.

“Aku berdoa supaya aku bisa membunuh semua musuh-musuhku,” aku Yeo Jin
“apa kau masih menginginkannya?” tanya pastor
“Iya... Selama tiga tahun terakhir aku berdoa agar  aku mati jika tidak bisa balas dendam. Tapi Tuhan tidak mewujudkan satupun keinginanku” jawab Yeo Jin
“Tuhan mewujudkan doa kita dengan cara yang tidak terduga. Kau berdoa dalam kebencian, tapi Tuhan menjawabnya dengan cinta. Apakah kamu mengasihi yang ada disampingmu sekarang? Kau mencintainya?”
Yeo Jin terdiam sejenak lalu menjawab “Ya, kupikir begitu”
“Kemudian doamu telah dijwab. Terimakash Tuhan atas berkatNya” kata pastor
“Tapi aku takut bahwa aku akan kehilangan dia karena cintaku untuknya” ucap Yeo Jin
“Manusia tidak bisa mengubah apa yang telah ditetapkan Tuhan”
“Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Yeo Jin
“Meminta ampunan Tuhan, dan lebih mencintainya” jawab pastor

“Bahkan jika hidupnya mungkin menjadi lebih sulit karenaku?”
“Cintai musuhmu, maka kedua jiwa kalian akan diselamatkan oleh karunia Tuhan. Kau akan melakukannya?” tanya pastor
Yeo Jin tertunduk, menangis, dan kemudian berkata dia akan melakukannya.



Dr Lee datang ke ICU, suster Soo melihat kedatangan Dr Lee . Dr Lee hendak masuk ke ruangan Kim Young Mi namun dihentikan oleh suster Soo.
“Dia masih dalam keadaan yang sama seperti kemaren, jadi mengapa repot-repot..” kata suster Soo
“Aku juga tidak mau kesini” ucap dr Lee
Suster Soo membuka pintu yang dikode, dr lee masuk, menanyakaan apakah ada yang menjenguk Kim Young Mi. Seseorang datang mencarinya, jawab suster Soo.
“Seseorang melihat putrinya msuk ke ambulan Hanshin, jadi dia mencari kesemua tempat dirumah sakit , tapi tim keamanan tidak mengijinkannya.”
Dr Lee bergumam dia akan berurusan dengan hal ini. Dia mengatakan bahwa itu adalah tugas keamanan jadi mereka tidak perlu khawatir. Sebelum keluar ruangan dia berpesan untuk meneleponnya jika terjadi sesuatu.


Suster Soo membangunkan Kim Young Mi.Rupanya Kim Young Mi yang sekarang adalah teman kepala perawat. Dia tertidur seraya menyamar menjadi Kim Young Mi. Suster tersebut bertanya apakah dia boleh kembali untuk tidur. Hahaha...



Dr Lee pergi ke lantai 12. Suster bertanya apakah dia sudah mendengar kabar meninggalnya kepala perawat Hwang. Dr Lee terkejut, bagaimana bisa? Suster tadi menjwab perawat Hwang menjadi korban tabrak lari truk saat dia berada di bilik telp umum. Sampai sekarang tersangka belum tertangkap. Dr Lee syok setengah mati.


Chae Young juga mendengar kabarnya dan terkejut. Dia tampak memikirkan sesuatu.


Dr Lee masuk ke ruang rawat direktur. Dr Lee menanyakan apakah direktur beristirahat dengan baik, lalu menanyakan apakah direktur telah mendengar kabar perawat Hwang. Direktur mengatakan dia telah mendengarnya.

“Apakah itu benar kecelakaan mobil?” tanya Dr Lee
“Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi mungkin saja bukan” jawab direktur
“Direktur, bukan itu... Aku ingin tahu apakah kita semua akan dibunuh karena “masalah berburu telah berakhir”?” tanya dr lee
“Apa? Membunuh anjing pemburu ketika masa berburu telah berakhir?” ucap direktur sambil tertawa
“direktur, itu bukan suatu hal yang bisa dianggap enteng. Pikirkan tentang hal itu, Yeo Jin telah meninggal. Dari sudut pandang ketua Han, mungkin saja dia ingin menyingkirkan semua orang yang merawat Yeo Jin”
“Dr Lee, jangan terlalu kuatir. Tanpa kita, bagaimana jadinya rs nanti? Dan bagaimana dengan lantai 12? Tidak mungkin ketua Han akan begitu. Dia begitu serakah”
“Apakah kau benar-benar berpikir seperti itu?” tanya dr Lee
“Tentu saja. Lagi pula perawat Hwang begitu menyusahkan. Bagaimanapun, pasti ada baiknya bagi kita” ucap direktur menenangkan.
“Iya” ucap dr Lee berusaha tenang, tapi tetap saja dia ketakutan


Di halaman gereja, Tae Hyun sedang membasuh kaki Yeo Jin yang bengkak karena terlalu banyak berjalan. Yeo Jin mengatakan bahwa Tae Hyun tidak perlu melakukannya. “Kau seharusnya mengucapkan terima kasih untuk hal seperti ini” kata Tae Hyun. Yeo Jin tidak mau. Tae Hyun bertanya siapa nama pacar dari si bocah katak. “Aromi.” Jawab Yeo Jin. “Mulai sekarang nama panggilan mu aromi” kata Tae Hyun.
“Kenapa?” tanya Yeo Jin
“Kau terlihat seperti itu”
“Wajahku?”
“Jari-jari kakimu” jawab Tae Hyun tersenyum
Yeo Jin merajuk karna jarinya mirip katak, ia hendak menarik kakinya dari pangkuan Tae Hyun tapi Tae Hyun menahannya
“Terima Kasih” ucap Yeo Jin yang membuat Tae Hyun sempat terkejut


Tae Hyun mengatakan pada tingkat seperti ini, kita akan cepat pergi karna tidak selamanya mereka bisa tinggal disana. Yeo Jin bertanya kemana mereka akan pergi, “Kemanapun, asal aku bersama denganmu” jawab Tae Hyun. Yeo Jin juga demikian. Tae Hyun kemudian meminjam hp Yeo Jin untuk mencari dimana mereka bisa tinggal. Tae Hyun menanyakan pendapat Yeo Jin tentang salah satu kamar yang dijawab dengan senyuman Yeo Jin

Tae Hyun melihat sekelompok anak yang sedang duduk kepanasan. Tae Hyun bertanya mengapa mereka tidak bermain. Salah satu anak menjawab yang terbaik untuk tetap diam ketika panas.Tae Hyun mengatakan bahwa anak-anak seharusnya bermain seperti anak-anak dan bertanya apakah mereka mau bermain dengannya. Salah satu anak bertanya apakah Tae Hyun tidak memiki teman, Tae Hyun mengatakan bahwa ia akan membeli es krim, dan mengajak mereka pergi. Anak-anak saling menatap


Ketua Han sedang rapat bertiga bersama sekertarisnya dan presdir Go. Presdir Go berpendapat mereka harus melepaskan perusahaan kimia Hanshin dan listrik.
“Mengapa tidak mengirim Presiden Kim dari listrik sebagai presiden Hanshin energi? Kau juga bisa mempercayai presiden Kim” tanya presdir Go
“Presdir Go, apa yang kau katakan? Perusahaan listrik Hanshin adalah sumber pendapatan utama grup Hanshin, dan kau ingin menjualnya?” tanya sekertaris
“Itu sebabnya akan dijual secepatnya. Apa gunanya menjadi sumber pendapatan utama Hanshin jika ketua Han tidak bisa menjadi pemilik Hanshin? Kita harus menjual apa yang akan menghasilkan uang, itu akan menurunkan kapitalisasi pasardan akan meningkatkan saham ketua di perusahaan induk” jelas presdir Go
“Itu masuk akal” kata ketua Han yang akhirnya bersuara
“Kita tak perlu mengirim presdir kim ke bagian energi” kata sekertaris
“Bagaimana dengan energi? Kita tidak mempunyai seorangpun disana” tanya presdir Go
“Kita mempunyai seseorang disana” jawab sekertaris
“Ketika kau mengatakan punya seseorang... Kau sedang membicarakan tentang tim strategi. Kupikir kau sedang membicarakan tim kita syang sekarang” kata presdir Go sambil tersenyum
Ketua han mengatakan akan mengubah konsep “kita” mulai sekarang untuk kemenangan besar. Predir Go berterima kasih telah memahami kesetiannya dan mengejek sekertaris, “betapa pintarnya seorang staff , dalam saat kritis seperti ini, jenderal yang berpengalaman memang yang terbaik”



Chae Yong ingin masuk ke ruangan tapi distop oleh pengawal ketua han. Yeo Jin menamparnya dan langsung menerobos masuk. Ketua Han menyuruh sekertarisnya untuk memecat pengawal tersebut. Ketua Han bertanya apa yang sedang dilakukan istrinya itu, Chae Yoon menjawab dia merindukan suaminya. Presdir Go dan sekertaris pamit keluar beristirahat, membiarkan kedua suami-istri tersebut berbicara.

Chae Yoon bertanya siapa berikutnya. Do Joon bingung dengan siapa berikutnya yang dimaksud istrinya, setelah perawat Hwang...
Do Joon tersenyum sinis bertanya “kenapa? Apakah kamu mengkhawatirkan Tae Hyun?”
“Iya, aku khawatir”
“Aataga. Apakah kau benar-benar mencintainya?” tanya Do Joon
“Tentu saja. Dia mainan berhargaku. Sampai aku bosan dengannya, tidak ada yang boleh menganggunya, itu adalah kontrak. Dan aku juga mengkhawatirkan mu juga”
“Aku? Kau mengkhawatirkanku?” tanya Do Joon dengan senyum tak percayanya
“Aku bisa mencium bau darahmu sekarang. Itu lebih baik ketika kau memohon pada ayahmu untuk mrnikahi putri biasa yang bahkan tidak mengiginkanmu, setidaknya dulu kau berbau seperti orang amatir” ucap Chae Yoon
Do Joon diam menahan amarah



“Karena sekarang kau telah melihat darah adikmu, apakah kau akan melanjutkannya?” lanjut Chae Yoon
“Kau.. Jika kau tidak menutup mulutmu sekarang, kau bisa berakhir seperti Yeo Jin” kata Do Joon marah.

Chae Yoon bangkit berdiri, mengancam Do Joon jika dia berani menyentuh Tae Hyun, dia jga harus membunuh Chae Yoon. Jika Do Joon membunuh Chae Yoon, rahasia Do Joon membunuh Sung Hoon akan langsung dikirim ke Daejung. Chae Yoon lalu keluar ruangan. 



Di perjalanan keluar, dia menelepon ayahnya, menyuruhnya mencari Kim Tae Hyun.
Dari atas, presdir Go mendengar pecakapan telp Chae Yoon. Tak lama sekertaris mencarinya dam menyuruhnya masuk kedalam. Presdir Go begumam dia akan menemukan Tae Hyun untuk kita.



Tae Hyun sedang bermain princess dodge ball bersama Yeo Jin dan anak-anak. Permainan ini adalah permainan lempar bola untuk melindungi princess dari serangan bola tim lawan. Tae Hyun melindungi Yeo Jin dari serangan bola sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan bola dan melempar ke princess tim anak-anak. Sankin kuatnya lemparan Tae Hyun, anak tersebut jatuh dan terluka. Tae Hyun memeriksa lukanya dan mengatakan maaf pada anak tersebut


Tae Hyun mengolesi balsem/salep ke luka anak tadi. Ali (anak cowok) menanyakan apakah akan terjadi infeksi. Tae Hyun menjawab tidak sebab dia adalah dokter. “Benarkah?” tanya Ali tak percaya. “Iya, dia adlah dokter, dia akan merawatnya” jawab Yeo Jin yang bersama mereka.
Tae Hyun selesai mengoleskan, anak itu kembali bermain dengan yang lain. 



Yeo Jin mengatakan dia tidak pernah bermain game seperti itu, Tae Hyun heran semua orang memainkannya sewaktu sd, mengapa Yeo Jin tidak? Yeo Jin tidak boleh terluka, jadi dia tidak boleh bermain seperti itu sejak kecil. Tae Hyun bertanya bagaimana Yeo Jin bermain sewaktu kecil? Yeo Jin menyukai tennis.

Flash back:



Yeo Jin kecil bermain ganda tennis dengan abangnya. Suatu hari, lawan memukul bola tennis, abangnya tidak mampu memukulnya kembali sehingga bola tennis tersebut mengenai mata kiri Yeo Jin. 




Ayah marah pada Do Joon, Do Joon kecil hanya bisa berdiri menangis. Yeo Jin kecil mengintip dari pintu. Yeo Jin kecil menangis dikamarnya, Do Joon kecil datang sambil menangis, meminta maaf pada Yeo Jin kecil. Do Joon kecil berkata seharusnya dia menangkap bolanya. Yeo Jin kecil mengatakan maaf, karenanya ... Yeo Jin kecil memeluk oppanya, keduanya menangis.
Flash Back end.



“Kami berdua dulu sangat dekat. Setelah itu aku berhenti bermain tennis” cerita Yeo Jin
“Bagus sekali. Banyak orang datang kerumah sakit dengan mata bengkak karena tennis” hibur Tae Hyun
“Itu tak membantu sama sekali” ucap Yeo Jin
Pastur dan biarawati mengajak anak-anak pergi ke sungai. Yeo Jin bersemangat mendengar akan ke sungai. Tae Hyun bertanya apakah Yeo Jin menyukai sungai yang dijawab dengan anggukan Yeo Jin. Tae Hyun bertanya lagi apakah Yeo Jin pernah ke sungai. Yeo Jin berkata dia belum pernah ke sungai.




Dr Lee sedang di lantai 12 mengecek data pasien. Dia kemudian melihat seorang suster baru yang berseragam seperti kepala perawt Hwang. Dr Lee bertanya siapa orang tersebut kepada suster yang disana. “Dia adalah perawat baru yang merawat nona Yong Ae (sebutan untuk Yeo Jin)” jawab suster.

“Apa?” tanya Dr Lee kaget
“Anda tidak tahu?”
“Siapa dia? Dari lantai berapa dia?” tanya dr Lee
“Dia bukan dari rs ini. Sepertinya dia dikirim langsung oleh ketua” jawab suster
Dr Lee semakin terkejut dan takut



Di sungai Tae Hyun bermain air bersama anak-anak sedangkan Yeo Jin duduk di dekat mereka, menenggelamkan kakinya. Yeo Jin sangat senang merasakan kedinginan aliran sungai di kakinya, Yeo Jin juga tersenyum menikmati udara yang segar. Tae Hyun menghampiri Yeo Jin, bertanya apakah dia mau duduk dikursi roda, alih-alih duduk, Yeo Jin ingin berjalan di air.
“Disini?” tanya Tae Hyun
“Iya” jawab Yeo Jin semangat
“Pasti licin”
“Tak apa, Kau ada disini”
Tae Hyun tersenyum kemudian memberika tangannya. Yeo Jin meraihnya dan mereka berjalan bersama di air, tak lupa tersenyum.
“Ini menyegarkan. Rasanya benar-benar geli dikakiku. Airnya benar-benar dingin.” Ucap Yeo Jin tersenyum
“Haruskah kita keluar?” tanya Tae Hyun
“Tidak. Aku sangat senang. Kita disini dulu sebentar.”
Tae Hyun mengangguk tanda setuju




Ali menepuk pundak Tae Hyun, mebisikkan ssesuatu. Tae Hyun tertawa setelah mendengarkannya kemudian mengajak Yeo Jin keluar. Yeo Jin bertanya apa yang dia katakan, Tae Hyun tidak menjawab dan membawa Yeo Jin keluar.


Tae Hyun membawa Yeo Jin ke suatu tempat di hutan, Yeo Jin bertanya bagaimana Tae Hyun tahu tempat tersebut. Tae Hyun menjawab bahwa dia dikasih tahu Ali (anak tadi). Ali berkata mereka menganggu jadi anak itu menyuruh mereka untuk kesana.



Yeo Jin ingin berjalan. “Aku harus berlatih sehingga tidak menjadi beban untukmu nantinya” ucap Yeo Jin

Yeo Jin berlatih berjalan bersama Tae Hyun. Tae Hyun melihat Yeo Jin yang sudah kelelahan akhirnya menawarkan punggungnya. Yeo Jin naik ke punggung Tae Hyun.
Setelah sekian lama berjalan, Yeo Jin bertanya apakah dirinya berat, Tae Hyun menjawab iya. Yeo Jin ingin turun namun Tae Hyun tidak mengijinkannya. Tae Hyun hanya bercanda. Dia sudah terbiasa mengendong adiknya sejak kecil. Yeo Jin bertanya apakah adiknya sakit sejak lahir. Tae Hyun menjawab tidak, dirinya lah yang membuat adiknya seperti itu.

Flash back:

Tae Hyun kecil membawa makan malam dan membangunkan So Hyun. So Hyun kecil berkata bahwa dia sakit, Tae Hyun kecil memegang dahi So Hyun dan mengakatan So Hyun demam. Dia mengajak So Hyun makan terlebih dahulu lalu minum obat. Tae Hyun kecil membangunkan So Hyun untuk makan.
Suara Tae Hyun : Ketika akuberpikir tentang hal itu, aku bertindak seperti ibu yang ceroboh. Atau seperti dokter

Tae Hyun kecil membawa kotak obat dan mencari obat. Dia memberikan dua butir obat kepada So Hyun namun So Hyun tak mau memakannya. Tae Hyun kecil membujuk So Hyun hingga akhirnya So Hyun meminumnya.

Bersambung ke part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa Drama Yang Baru di Desember 2017?

Bentar lagi kita memasuki bulan Desember 2017 loh. Kepo gak dengan drama drama yang bakal tayang bulan desember 2017 nanti? Kepo donk. ...